Tuesday, January 30, 2018

Jenis-jenis dan Struktur Berita

Dalam menulis berita, seorang wartawan mengacu kepada nilai-nilai berita untuk kemudian dipadukan dengan unsur-unsur berita sebagai "rumus umum" penulisan berita, agar tercipta sebuah berita yang lengkap, Romli (2006). Unsur-unsur berita tersebut dikenal dengan 5W+1H, yaitu sebagai berikut:
What = Apa yang terjadi
Where = Dimana hal itu terjadi
When = Kapan peristiwa itu terjadi
Who = Siapa yang terlibat dalam kejadian tersebut
Why = Kenapa hal itu terjadi
How = Bagaimana peristiwa itu terjadi

Contoh:
Anggota Balai Jurnalistik ICMI Jabar (BATIC) (Who) melakukan kunjungan jurnalistik (What) ke Penerbit Rosda di Jl Ibu Inggit Ganarsih, Bandung (Where), Sabtu (24/05) (When). Kunjungan dimaksudkan untuk memahami proses kerja di sebuah penerbitan (Why). Para peserta dengan antusias mengikuti penjelasan yang diberikan pihak Rosda (How).



Baca juga Menulis Berita dan Teknik Reportase

Jenis-jenis danStruktur Berita
Dalam bukunya, Romli menjelaskan jenis-jenis berita yang dikenal di dunia jurnalistik, antara lain:
1. Straight News adalah berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. 
2. Depth News adalah berita mendalam yang dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan.
3. Investigation News adalah berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber.
4. Interpretative News adalah berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penilaian wartawan berdasarkan fakta yang ditemukan.
5. Opinion News adalah berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat mengenai suatu hal, peristiwa dsb.

Baca juga Jurnalistik: Cara Meliput dan Menulis Artikel

Lebih lanjut lagi Romli menjelaskan bahwa struktur berita khususnya berita langsung (Stright News) umumnya mengacu pada struktur piramida terbalik, yaitu memulai penulisan berita dimulai dengan mengemukakan fakta/data yang dianggap paling penting, kemudian diikuti bagian-bagian yang dianggap penting, kurang penting dst. Struktur berita selengkapnya menurut Romli, yakni (1) Judul (head); (2) Dateline (tempat dan waktu berita); (3) Teras berita (lead); (4) Isi berita (body).

Demikian jenis-jenis berita dan struktur berita, di dalam sebuah berita yang dikatakan layak atau dapat dimuat di media massa adalah berita yang memenuhi unsur 5W+1H. Penggunaan penulisan berita dengan sistem atau teknik Piramida Terbalik merupakan hukum mutlak dalam jurnalistik, hal tersebut memberi efisiensi kepada pembaca.







Referensi


Romli, Asep Syamsul. 2006 (cetakan ke-tujuh). Jurnalistik Praktis untuk Pemula: edisi revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Tips dan Trik Menulis



Seperti halnya proses produksi lainnya, menulis juga memerlukan teknik tertentu. Sehingga dapat menghasilkan tulisan yang baik, bermanfaat, dan enak dibaca.
Teknik menulis jenis tulisan yang satu dengan lainnya itu berbeda. Berikut teknik menulis secara umum yang dapat dipakai untuk membuat sebuah tulisan.

Baca juga Menulis Berita dan Teknik Reportase

  1. Menentukan Jenis Tulisan
    Hal ini perlu dilakukan lebih dahulu karena akan berpengaruh pada hal-hal yang perlu diperhatikan selanjutnya dalam teknik menulis. Untuk menulis cerita anak, tentu tekniknya akan berbeda dengan menulis puisi, menulis renungan, atau menulis kesaksian.
  2. Memertimbangkan Pembaca 
    Ingatlah para pembaca Anda. Hal ini adalah salah satu metode agar tulisan Anda dibaca oleh pembaca. Berikan sesuatu yang mereka butuhkan, yang mendidik, memberi informasi, maupun yang menghibur mereka.
  3. Berorientasi pada Publikasi 
    Jangan lupakan yang satu ini. Selain memertimbangkan pembaca, berorientasi pada publikasi akan menolong Anda untuk menghasilkan tulisan yang bagus. Anda juga dapat mempelajari tulisan seperti apa yang diinginkan suatu media tertentu jika Anda tahu ke mana tulisan Anda akan dipublikasikan.
  4. Menentukan Tema dan Mencari Ide Tulisan
    Dari tema yang sudah Anda tentukan, munculkan ide-ide yang baru dan menarik. Untuk menunjang ide-ide Anda, lakukan persiapan-persiapan bahan, bahkan riset sehingga tulisan Anda semakin akurat.
  5. Mengembangkan Ide 
    Jika tema dan ide sudah ditentukan, teknik selanjutnya adalah mengembangkannya. Ide tidak akan menjadi sebuah tulisan jika Anda tidak mengembangkannya. Kembangkan ide Anda dalam kalimat-kalimat sehingga dapat dipahami oleh pembaca.
  6. Memerhatikan Unsur-Unsur Tulisan
    Dalam mengembangkan ide, perlu diperhatikan pula unsur-unsur tulisan. Pakailah kata dan kalimat yang efektif. Sehingga pembaca tidak akan bingung dengan pemaparan ide Anda. Namun, unsur tulisan ini juga perlu memerhatikan jenis tulisan yang akan Anda buat. Dalam menulis puisi, tentunya Anda tidak perlu bingung apakah kalimat Anda efektif atau tidak.
  7. Menciptakan Gaya Tulisan 
    Buatlah gaya Anda sendiri. Jangan meniru gaya tulisan orang lain. Hal ini memang tidak mudah bagi pemula, apalagi kalau Anda memunyai penulis yang Anda idolakan. Biasanya gaya menulis Anda akan terpengaruh olehnya. Namun jangan putus asa, dengan latihan terus-menerus, akhirnya Anda bisa menciptakan gaya Anda sendiri.
  8. Menguasai PUEBI
    Meskipun ada seorang editor yang akan mengedit tulisan Anda, seorang penulis sebaiknya juga menguasai ejaan yang disempurnakan dengan baik. Bagaimana memakai tanda baca, memakai kata dan kalimat baku, menggunakan awalan maupun kata depan, dan lain sebagainya, lebih baik dikuasai karena hal tersebut akan menunjang tulisan Anda nantinya.
  9. Melakukan Swasunting 
    Editing bukan semata-mata tugas editor. Penulis yang baik juga melakukan tugas editing untuk tulisannya sendiri. Setelah Anda menyelesaikan tulisan Anda, lakukan swasunting untuk memerbaiki tata bahasa kalimat dalam tulisan Anda. Swasunting ini tidak hanya berlaku bagi pemula, semua penulis hendaknya melakukannya.

Kunci dari cara menulis di atas adalah berlatih menulis terus-menerus. Karena keterampilan menulis tidak dapat diperoleh secara instan, namun memerlukan latihan dan ketekunan yang akan mengantarkan Anda menjadi seorang penulis yang andal. Selamat menulis.


Sumber
http://pelitaku.sabda.org/teknik_menulis_secara_umum


Menulis Berita dan Teknik Reportase


Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views (opini), Romli (2006). Lebih lanjut lagi Romli menjelaskan, tidak ada rumusan tunggal mengenai pengertian berita. bahkan,"News is difficult to define, because it involves many variabel factors," kata Earl English dan Clrarence Hach. Berita sulit di definisikan sebab ia mencakup banyak variabel. "Berita lebih mudah dikenali daripada diberi batasannya," timpal Irving Resenthall dan Marton Yarmen.

Ada 4 karakteristik utama sebuah berita agar dapat dipublikasikan di media massa dan layak muat, menurut Romli, yakni:
1. Cepat, yakni aktual atau ketepatan waktu, secara harfiah "news" berarti sesuatu yang baru "new";
2. Nyata (faktual), yakni informasi tentang sebuah fakta bukan fiksi atau karangan;
3. Penting, artinya menyangkut kepentingan orang banyak;
4. Menarik, artinya mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis.
Dapat kita simpulkan bahwa tidak semua peristiwa layak untuk dilaporkan atau dibuat berita apabila tidak memenuhi ke-empat unsur yang telah disampaikan di atas.

Teknik Reportase (Meliput Berita)

Teknik Reportase berarti proses mencari bahan berita. Romli (2006) menjelaskan bahwa mencari berita (news hunting, news getting, atau news gathering) disebut pula meliput bahan berita adalah salah satu tahap proses penyusunan naskah berita (news processing), selain proses perencanaan berita (news processing), proses penulisan naskah (news writting) dan proses penyuntingan naskah (news editing). Terdapat 3 teknik peliputan berita, sebagai berikut:
1. Reportase adalah kegiatan jurnalistik berupa meliput secara langsung ke lapangan. Mengunjungi tempat kejadian secara langsung lalu mengumpulkan fakta dan data seputas peristiwa tersebut dengan memenuhi unsur 5W+1H.
Dari segi substansi atau jenis peristiwa, reportase dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu beat system (sistem pencarian dan pembuatan berita yang mengacu pada bidang liputan) dan follow up system (teknik meliput berita dengan cara menindaklanjuti berita yang sudah muncul).

PENTING!
Ketika meliput penting untuk diperhatikan hal-hal berikut:
a. Kode etik jurnalistik
b. Fairness doctrine atau doktrin kejujuran yang mengajarkan mendapatkan berita yang benar
c. Cover both side atau News balance, yakni perlakuan adil terhadap semua pihak yang menjadi objek berita
d. Cek dan ricek yaitu meliputi kebenaran sebuah fakta atau data beberapa kali

2. Wawancara, pada hakikatnya semua jenis peliputan berita memerlukan proses wawancara (interview) dengan narasumber. Dengan tujuan menggali informasi, komentar, opini, fakta atau data mengenai permasalahan.


3. Riset Kepustakaan
Riset kepustakaan seringkali disebut juga studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan mencari klipping koran, makalah-makalah, artikel, koran, menyimak brosur atau menggunakan asilitas search engine di internet.




Referensi
Romli, Asep Syamsul. 2006 (cetakan ke-tujuh). Jurnalistik Praktis untuk Pemula: edisi revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya




Wednesday, January 24, 2018

BPK Garda Traffic Terdepan Harta Negara


Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia secara hukum, yakni dalam amandemen ketiga UUD 1945 dalam Pasal 23 Ayat 1 menyatakan bahwa BPK RI memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri. Dapat disimpulkan bahwa BPK RI dalam menjalankan tugas dan wewenangnya bersifat independen tidak bergantung dan bebas sehingga tidak ada campur tangan dan memiliki role atau aturan tersendiri yang sesuai dengan undang-undang dan berintegritas.

BPK RI melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab terhadap keuangan negara, dengan demikian dalam menjalankan tugasnya BPK Kawal Harta Negara dibawah Pimpinan dan Wakil Pimpinan terdapat VII Anggota BPK dengan objek dan wewenang yang berbeda, sehingga tugas dapat dilaksanakan lebih fokus dan terorganisir dengan baik.


BPK RI berkedudukan di ibu kota negara Indonesia, yakni Jakarta. Sedangkan untuk pertama kalinya kantor BPK RI berkedudukan sementara di Kota Magelang berkaitan dengan Surat Penetapan Pemerintah No. 11/OEM Tanggal 28 Desember 1946 Tentang Pembentukan Badan Pemeriksa Keuangan pada 01 Januari 1947. Selain BPK RI pusat yang terletak di Jakarta, BPK memiliki kantor perwakilan yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia.

Sistem Kerja BPK dan Pemeriksaan 

BPK RI dalam menjalankan tugasnya memiliki sistem kerja, terdapat 4 poin dalam Sistem Kerja BPK yakni sebagai berikut:
1. Melakukan pemeriksaan keuangan negara;
2. Melaporkan ke aparat penegak hukum jika ditemukan unsur pidana;
3. Memantau tindak lanjut pemeriksaan BPK;
4. Hasil pemeriksaan diserahkan kepada DPR, DPRD dan DPD.

Dalam proses pemeriksaan ada beberapa jenis pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK, yaitu Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja dan Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu. Hasil dari Pemeriksaan tersebut disampaikan BPK kepada lembaga perwakilan dan pemerintah, kemudian pemerintah dan lembaga perwakilan menindak lanjuti hasil pemeriksaan dan memberikan jawaban atas tindak lanjut BPK, setelah itu dibuatlah laporan tindak lanjut pemeriksaan oleh BPK yang nantinya diserahkan ke lembaga perwakilan.

Kinerja BPK Kawal Harta Negara

Memiliki tugas dan wewenang dalam memeriksa dan bertanggung jawab dalam keuangan negara artinya Kinerja BPK sangat dipertaruhkan dalam menjaga dan dalam pengelolaan harta negara. Sehingga orang-orang yang diamanahkan di dalam BPK merupakan SDM yang berintegritas, kredibel, transparan dan akuntabel disertai dengan keilmuan dan wawasan yang tinggi. Kinerja BPK bersifat transparansi salah satunya dibuktikan dengan melibatkan elemen masyarakat dalam membahas hasil pertanggungjawaban audit BPK melalui Forum Group Discussion (FGD).

Selain melakukan pemeriksaan BPK pun memberikan edukasi dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme dengan melakukan edukasi, sosialisasi dan pelatihan. Seperti yang telah dilaksanakan beberapa bulan terakhir ini, pada Nopember 2017 BPK Beri Edukasi dan Sosialisasi Ilmu Audit dan Pemerintahan dalam bentuk olimpiade, kegiatan ini merupakan yang pertama diselenggarakan di Indonesia.

Tidak berhenti sampai di sana, dalam mengawal harta negara BPK memberikan peranan yang penting dalam pengelolaan keuangan dan kinerja dibuktikan pada Semester I 2017 BPK menemukan 14.997 permasalahan dengan nilai Rp 27,93 triliun. Permasalahan tersebut diantaranya mengenai kelemahan sistem pengendalian dan ketidakpatuhan terhadap UU, ketidakefektif dan ketidakefisienan dalam pengelolaan keuangan. Hal tersebut tentu saja bedampak pada kerugian yang tidak sedikit, seperti akibat dari ketidakpatuhan menimbulkan kerugian senilai Rp 1,81 triliun dengan potensi nilai kerugian Rp 4,89 triliun dan kekurangan penerimaan senilai Rp 18,44 triliun. Selain menemukan permasalahan tersebut, BPK dalam Kawal Harta Negara berhasil menyelamatkan keuangan negara senilai Rp 13,70 triliun pada Semester I 2017.

Karier BPK di Kancah Internasional

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI selain menjalankan tugas dan wewenangnya dalam pengelolaan dan tanggungjawab tentang keuangan negara, juga memiliki prestasi bahkan di kancah internasional. Tentu saja hal ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat RI sekaligus menjadi contoh dan teladan bagi yang lainnya yang patut ditiru. 

Adapun prestasi internasional BPK diantaranya adalah (1) Auditor to UN International Atomic Energy Agency Financial Year 2016 – 2019; (2) Auditor to UN Anti Corruption Academy, FY 2016-2018; (4) Auditor to UN Agencies, 2006 : UNHCR in Congo and Aceh, UNMEE in Eritrea, UNMIK in Kosovo, UNOCHA in Aceh and New York, and UNJSPF in New York; 4. Chairman of INTOSAI WGEA, 2014-2018; (5) Current ASOSAI Governing Board Member (2015-2017); (6) Project leader, review and updating on ISSAI series 5100 of environmental audit, 2014- 2016; (7)Trainers and hosts of the INTOSAI WGEA International Training of Forestry Audit 2014- 2016; (8) Vice Chairman of INTOSAI WG-AADA – 2013; (9) Completed ISSAI on Audit on Disaster-Related Aid, 2013; (10) ASOSAI Governing Board Member for six periods, 1979-2012; (11) Completed the INTOSAI WGEA Audit Guidance on Auditing Forestry, 2010; (12) Chairman of ASOSAI 1988-1991 and 1997-2000; (13) INTOSAI Common Forum; (14) Drafted INTOSAI WGITA IT Audit Handbook 2014; (15) Drafted the Updating ISSAI 5300 Code of Conduct; 16. Member of Intosai Forum on Professional Pronouncement.

Tidak hanya mengawal harta negara namun patut diakui bahwa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memiliki segudang prestasi yang selayaknya di contoh bagi instansi maupun lembaga yang ada di Indonesia. Hal itu sejalan dengan nilai-nilai dasar BPK yang berintegritas, independen dan profesionalisme. Sebagaimana peran dan kinerjanya BPK RI merupakan partner negara bahkan sebagai garda terdepan dalam kinerja dan traffic harta negara. (Annisa Anita Dewi)


Sumber
http://www.bpk.go.id/archive/news/siaran-pers-63
http://www.bpk.go.id/assets/files/storage/2017/12/file_storage_1512639232.pdf
http://www.bpk.go.id/assets/files/ihps/2017/I/ihps_i_2017_1507002855.pdf

Sumber Foto 
http://www.aktual.com/bpk-gelar-simposium-inovasi-pembelajaran-pelaksana-bpk-tahun-2016-2017/

Tips Membuat Studi Plan Beasiswa LPDP


Salah satu persyaratan essai untuk Beasiswa LPDP adalah membuat Essai Studi Plan atau Essai Rencana Studi. Berikut ini tips untuk membuat essai rencana studi yang bisa dijadikan rujukan:

1.  Informasi Jurusan dan Universitas yang Dituju
Sahabat harus menuliskan informasi mengenai jurusan  dan universitas yang akan dituju sedetail mungkin sehingga lebih meyakinkan dan memperbesar peluang. Informasi tersebut diantaranya meliputi akreditasi baik jurusan (program studi) maupun akreditasi universitas, rangking atau peringkat universitas (bisa diakses melalui World Ranking University atau Times Higher Education), kualitas Guru Besar/Professor/Dosen yang mengajar, fasilitas pendukung, prestasi, Track record dan keunggulan lainnya.

2. Program Studi Asal atau Pekerjaan (Jika sudah bekerja)
Jelaskan darimana dan apa program studi S1 maupun S2 (bagi S3) begitu juga tuliskan apa rencana S2 yang akan diambil dan linieritasnya. Sedangkan bagi yang sudah bekerja tuliskan bagaimana pekerjaan yang telah dijalani dan tuliskan juga rencana untuk melanjutkan studi baik S2 maupun S3 semeyakinkan dan sedetail mungkin.

3. Rencana Penelitian Tesis atau Disertasi
Tuliskan topik apa yang akan kamu angkat mengenai penelitian tugas akhir nanti dan rencana penelitian yang akan kamu lakukan sedetail mungkin dan selogis mungkin.

4. Tuliskan Apa yang Akan Dilakukan Setelah Kuliah
Sahabat jangan lewatkan untuk menuliskan aktivitas apa yang akan dilakukan setelah aktif mengikuti perkuliahan nanti, misalnya mengikuti organisasi yang memiliki keterkaitan dengan program studi yang diambil/ passion sahabat, mengikuti kegiatan bersama komunitas dsb. yang memiliki kontribusi.

5. Future
Tuliskan apa yang akan sahabat lakukan setelah selesai kuliah nanti dan jelaskan bagaimana kontribusi sahabat, misalnya aktif dalam komunitas, membuat forum, mengimplentasikan gagasan atau apapun yang bernilai positif dan memiliki kontribusi serta dilakukan dengan berkesinambungan.

Tuliskan essai rencana studi sahabat sedetail mungkin, sertakan juga mata kuliah/ SKS yang akan diambil pada program magister nanti (sahabat dapat melihat atau mengecek di website universitas tujuan masing-masing). 


Tuesday, January 23, 2018

Strategi Menulis di Media “Start Writing Now”!

Tidak dipungkiri dari kegiatan tulis-menulis maupun menjalani profesi sebagai penulis selain mendapat keuntungan memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas dan dikenal oleh khalayak, juga memperoleh keuntungan secara finansial. Tidak sedikit baik pengarang maupun penulis di Indonesia yang memperoleh keuntungan secara finansial dari menulis, tentu saja hal itu akan terwujud jika seseorang benar-benar menjalankannya secara profesional.

Kegiatan menulis tidak hanya menyoal menulis buku saja yang diterbitkan oleh penerbit baik penerbit mayor maupun penerbit indie. Melainkan menulis di media massa seperti koran dan majalah.
Rahardi dalam bukunya yang berjudul “Opini dan Kolom di Media Massa” menjelaskan 7 hal sebagai strategi untuk menulis di media, sebagai berikut:
1.        Motivasi: Hal Pertama yang Harus Ada
Hal yang paling penting dalam tulis-menulis khususnya menulis artikel untuk media massa adalah kuatnya motivasi untuk menulis. Oleh karena itu, motivasi menulis itu harus terus ditumbuhkan, dikembangkan, dipelihara, diperkuat supaya bagi mereka yang masih pemula akan terus berusaha menulis dan terus tetap menulis bagi yang sudah biasa menulis atau bahkan yang sudah menjadi penulis.
Ketika seseorang membiasakan diri menulis di media massa karena motivasi internal atau intrinsik hampir dapat dipastikan bahwa intuisi kepenulisannya akan terbangun dengan lebih baik.
Pada akhirnya harus ditegaskan di sini bahwa adanya motivasi yang benar-benar kuat  di dalam diri penulis adalah sebuah keharusan untuk dapat menciptakan karya tulis. Terlebih lagi untuk menulis di media massa yang tidak memiliki kejelasan parameter dari media yang bersangkutan untuk menerima atau menolak sebuah artikel, hampir dipastikan akan membuat upaya untuk menulis di media akan segera kandas di tengah jalan jika motivasi menulis tidak benar-benar dibangun dengan kuat dan kokoh.
2.        Kembangkan dan Pelihara Talenta Menulis
Bakat atau talenta itu benar-benar hanya merupakan syarat yang perlu, sama sekali tidak dapat dianggap cukup. Untuk menjadi benar-benar “cukup” talenta haruslah ditumbuhkan, dipelihara dan terus dikembangkan menjadi besar. Practice make perfect demikian pepatah bilang, dan dengan latihan yang dijalankan secara tekun dan terus-menerus seseorang benar-benar akan menjadi “bisa”.
3.        Penulis Kerdil: Penulis yang Kurang Banyak Membaca
Kalau apa yang anda serap dari membaca itu banyak, pasti akan banyak pula hal yang dapat disampaikan lewat tulisan-tulisan anda, termasuk juga tulisan anda di media massa. Jika disimpulkan menjadi pepatah yaitu You are what you eat, you are what write”.
“There is no writing without reading” menulis tidak dapat dipisahkan dari membaca. Orang yang menulis tanpa banyak membaca bisa saja menjadi penulis, tetapi penulis yang kerdil. Orang yang banyak membaca tapi tidak pernah menulis tentu tidak akan pernah menjadi penulis dan ilmunya tidak akan bermanfaat bagi orang lain, Setiaji (dalam Rahardi, 2012).
4.        Jangan  Pernah Mengambinghitamkan Waktu!
Jadikan diri anda seorang penulis artikel di media massa yang dapat menghargai waktu. Jadikan diri anda sosok penulis yang pandai dan piawai mengatur dan menata waktu. Hanya orang yang tidak pintar  dan piawai mengatur dan menata waktu yang akan terus-menerus mengambinghitamkan waktu. Banyak berlatih untuk terus menata dan mengatur diri agar bisa memanajemen waktu.
5.        Kerja Ikhlas, Bukan Hanya Kerja Keras dan Cerdas
Bagi orang beriman bekerja dengan ikhlas justru akan mendapatkan imbalan yang jauh lebih banyak dari yang diharapkan. Bagi penulis, dia tidak akan pernah merasa kecewa jika misalnya saja hasil kerjanya dianggap gagal atau tidak diterima oleh redaksi media.
Penulis artikel di media massa sesungguhnya haruslah selalu berusaha untuk menerapkan ketiga prinsip dalam dalam bekerja, yakni bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas. Dengan ketika prinsip itu dipastikan akan dapat berkarya untuk mendapatkan banyak karya dan akan mampu bertahan untuk senantiasa menulis, bahkan ketika berpuluh-puluh kali tulisannya tidak diterima oleh media.
6.        Menulis Tidaklah Mudah, Diperlukan Ketekunan dan Perjuangan
Tidak diterimanya tulisan anda bukan hanya karena factor kualitas tulisan, melainkan tema atau fokus-fokus yang ditempatkan oleh media tidak tepat atau tidak sesuai dengan tulisan anda. Hanya dengan berbekal ketekunan dan perjuangan, anda akan dapat menjadi orang yang benar-benar piawai dalam merangkai kata-kata untuk menciptakan tulisan di media massa.
7.        Pegang Prinsip ini: “Ojo Ngagak-agaki” alias “Start Writing Now”
“Ojo Ngagak-agaki” artinya “jangan hanya menakut-nakuti dengan senjata, tapi tidak pernah mengenakannya” seperti orang mau berperang maka segeralah gunakan senjatanya. Begitu halnya dengan menulis, mulailah menulis sekarang jangan pernah menundanya karena menunda sama dengan menumpukkan pekerjaan.
Seorang penulis di media massa harus memiliki sikap pantang menunda pekerjaan apalagi jika dikaitkan dengan deadline journalism yang benar-benar mengukur kepiawaian anda dalam melaksanakan tugas-tugas jurnalistik.

Demikianlah 7 strategi menulis di media massa, ingat! Mulailah sekarang dan jangan menunda karena akan menjadikannya sebatas angan bahkan masalah karena anda telah menunda dan membuat pekerjaan menumpuk. Jadi, tidak hanya sekedar wacana atau ekspektasi mulailah bergerak dari apa yang anda bisa.

Referensi
Rahardi, Kunjana. 2012. Menulis Artikel Opini dan Kolom di Media Massa. Jakarta: Penerbit Erlangga

Sumber Foto update/http:/blogromeltea.blogspot.co.id/2016/02/jurnalistik-online-era-baru-komunikasi.html

Monday, January 22, 2018

Jurnalistik: Cara Meliput dan Menulis Artikel

Saat ini kemajuan informasi berkembang sangat pesat bahkan bisa dilakukan hanya dalam satu kali klik. Jika dahulu untuk berkomunikasi menggunakan telepon umum atau menulis surat maupun telegram yang membutuhkan waktu lama untuk ketersampaian pesan tersebut baik mengirim maupun menerima pesan yang memakan waktu. Penyebaran informasi pun masih terbatas yakni melalui surat kabar dan radio karena yang memiliki Televisi masih terbilang jarang. Berbeda dengan saat ini untuk berkomunikasi tidak perlu repot atau bingung banyak fitur yang disediakan, tidak hanya berkomunikasi lewat teks atau suara, namun tatap muka dengan menggunakan fitur video call. Saat ini informasi apapun sekecil apapun dapat dengan mudah tersebar bahkan menjadi viral didukung dengan teknologi yang semakin canggih.

Terlepas dari masa Orde Baru, saat ini setiap warga negara memiliki kebebasan mengemukakan pendapat, opini dan kritik, begitu halnya dengan media dan aktivitas jurnalistik. Sekecil apapun kejadian yang ada di negeri ini dapat langsung dengan mudah dan cepat terekspos ke media masa baik online maupun offline, hal tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh teknologi yang semakin pesat tetapi dengan perkembangan jurnalistik.
Jurnalistik sendiri bukanlah pers ataupun media, Abdul Razak menjelaskan jurnalistik adalah kegiatan mencari, mengolah, menulis, sampai menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media dan kegiatan tersebut diakui eksistensinya dengan baik.
Ada tiga hal yang akan dibahas mengenai Tata cara meliput dan menulis artikel menurut PPI Jepang dan PPIJ Radio, yaitu (1) Persiapan sebelum bertugas; (2) Pada saat bertugas; dan (3) Pada saat menulis.

Baca juga Strategi Menulis di Media "Start Writting Now!"

Persiapan Sebelum Bertugas
1. Narasumber
a. Kenali terlebih dahulu siapa narasumbernya dengan melakukan riset seperti membaca biografinya, pengalaman dan pencapaiannya.
b. Sering-seringlah membaca berita dari berbagai topik karena pengetahuan yang luas akan sangat bermanfaat untuk menelaah narasumber.

2. Peralatan Dokumentasi
a. Jangan lupa mempersiapkan buku dan alat tulis karena ini digunakan untuk mencatat poin-poin yang dipaparkan.
b. Bawalah alat perekam suara jika tidak punya bisa menggunakan fitur dalam smartphone.
c. Membawa kamera untuk menangkap gambar, tidak harus kamera mahal bisa juga memanfaatkan kamera smartphone anda.

3. Hubungi Penyelenggara Acara
a. Jika ingin melakukan wawancara, hubungi terlebih dahulu panitia acara karena biasanya narasumber yang merupakan tokoh penting memiliki agenda yang padat sehingga kita harus mengabari panitia terlebih dahulu untuk membuat janji.
b. Jika ingin merekam wawancara koordinasikan terlebih dahulu.

Baca juga Menulis Berita dan Teknik Reportase

Pada Saat Bertugas
1. Perhatian Penuh Kepada Narasumber
a. Catat poin-poin penting yang dipaparkan oleh narasumber.
b. Jika dirasa penting poin-poin pembicaraan tersebut rekamlah sehingga dapat digunakan sebagai kutipan dalam artikel.
c. Ambil foto pada saat-saat terpenting saja.

2. Sigap Ketika Acara Selesai
a. Jika tidak diberi izin untuk wawancara maka hampirilah narasumber dan tanyakan apa yang sebelumnya sudah dipersiapkan (doorstop interview) dan jangan lupa untuk merekam pada saat wawancara.
b. Jika diberi izin wawancara segera hampiri panitia dan tanyakan dimana tempat dan waktu yang diberikan.
c. Jika sedang wawancara bersikaplah tenang dan kendalikan perasaan gugup atau canggung karena seiring waktu akan terbiasa.

Pada Saat Menulis
1. Paragraf Pertama Adalah Inti dari Berita
a. Jelaskan inti acara pada paragraf pertama, usahakan tidak melebihi tiga kalimat.
b. Tulis juga tempat dan tanggal pada paragraf pertama (kalimat paling awal)

2. Beri Sub Judul
Untuk menjelaskan topik pembicaraan tambahkan sub judul jika ada pergantian informasi. Pemberian sub judul ini untuk memudahkan pembaca dan memperbesar peluang artikel untuk muncul di mesin pencarian (pencarian google) sehingga dapat menambah pembaca.

3. Beri Banyak Ruang
Pembaca cenderung menghindari paragraf yang terlalu panjang sehingga usahakan membuat paragraf tidak terlalu panjang. Setidaknya usahakan dalam satu paragraf tidak melebihi lima kalimat.

Selain 3 poin penting di atas sangat disarankan sebelum bertugas sahabat terlebih dahulu membuat kerangka berita/ artikel untuk memudahkan ketika bertugas dan pada saat menulisnya menjadi sebuah artikel berita. Tidak kalah penting persiapkan juga penampilan maupun performa yang prima sehingga menambah gairah dan menjaga proses jurnalistik.

Baca juga Tips dan Trik Menulis

Sumber
http://www.jurnalrozak.web.id/2014/10/pengertian-jurnalistik-secara-umum.html
PPI Jepang dan PPIJ Radio

Wednesday, January 17, 2018

Menjadi Bagian “WOMEN’s LEADERSHIP AND DEMOCRATIZATION IN THE 21st CENTURY ASIA”


Semua peluang tidak selalu harus dengan "Uang" melainkan dengan niat yang benar, tekad yang kuat dan kerja keras diiringi dengan doa yang tiada pernah terputus di setiap waktunya. Jangan sampai 'Uang' adalah kendala untuk sahabat bisa menunjukkan kualitas terbaik dan mewujudkan mimpi-mimpi yang telah ditetapkan.

Kita sering mendengar dan kita pahami, bahwa sebaik-baiknya sekolah adalah keluarga dan Ibu adalah sebaik-baiknya madrasah untuk anaknya. Tidak dipungkiri untuk menjadi sekolah terbaik dan madrasah terbaik bagi regenerasi tentu saja diiringi dengan kualitas, keterampilan, ilmu, pengetahuan, wawasan, budi pekerti hingga pendidikan yang tinggi, makanya ada istilah emansipasi perempuan dimana perempuan berhak memperoleh hak pendidikan yang setara dengan kaum adam. Namun demikian, tingginya pendidikan dan kualitas seorang perempuan bukan berarti menjadi perempuan karier secara penuh.

Berawal dari sebuah dedikasi untuk mewujudkan sekolah terbaik dan menjadi madrasah terbaik untuk anak-anak penulis terus berusaha mengikhtiarkan meningkatkan kualitas karena kita tidak bisa  menutup mata tentang pesatnya perubahan di segala bidang, mencari ilmu setingginya agar tidak tergerus oleh zaman dan menjadi Ibu yang lebih siap mendampingi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak "menjadi google untuk anak-anak". Berangkat darisana, untuk menjadi bagian dari masa depan haruslah 'melek' tidak hanya melek teknologi tapi melek informasi dan jangan menutup telinga, begitupula islam menjelaskan betapa sulitnya untuk menjadi pendengar yang baik karena kebanyakan lisan yang sering mengambil andil.

Baca Juga Menikah di Usia Muda, Why Not?

Ini bukan sekedar beruntung atau orang Sunda bilang 'milik' tetapi apa yang ada adalah apa yang diikhtiarkan. Hari ini kita tahu berpa uang yang harus dikeluarkan untuk mengikuti Konferensi Internasional terlebih jika bekerjasama dengan negara-negara lain, setidaknya sahabat harus mengeluarkan kocek sebesar "Rp 6.500.000,00 sampai Rp 15.000.000,00" dan itu belum termasuk biaya penginapan, makan dan transport. Dan penulis berkesempatan mengikuti Internasional Konferensi plus Workshop yang semua biaya ditanggung oleh penyelenggara. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Assosiation Woman Studies dan Komnas Perempuan yang akan diselenggarakan pada 27-28 April 2018 1st Floor Widya Graha Building LIPI Jakarta, Indonesia. 

Nama kegiatannya adalah International Conference and Workshop on Gender yang mengangkat tema Women's Leadership and Democratization in The 21 Century Asia. Kegiatan ini melibatkan Narasumber dari negara-negara di Asia dan diikuti oleh negara-negara yang ada di kawasan Asia.

Kegiatan ini membahas mengenai; Kepemimpinan perempuan menonjol di Asia. Banyak faktor, seperti posisi perempuan yang relatif tinggi di masyarakat, hak ekonomi yang sama, sifat pelengkap tugas pria dan wanita, ikatan keluarga, dan dinasti politik, adalah beberapa faktor yang diyakini dapat menjelaskan fenomena tersebut. Namun, faktor tersebut tidak lagi cukup untuk menjelaskan peningkatan lebih banyak pemimpin wanita Muslim di Asia di bawah demokratisasi dan peningkatan Islamisasi di abad ke-21. Analisis komprehensif diperlukan untuk mengungkap keadaan terkini dari seni kepemimpinan perempuan di Asia abad ke-21.

Meningkatnya kepemimpinan perempuan di abad ke-21 di Asia telah disekitarnya dengan ekonomi sosio global dan transformasi politik. Dari awal 1970an sampai akhir 1990an negara-negara di Asia Tenggara mengubah ekonomi mereka yang menghasilkan kinerja pertumbuhan ekonomi yang sangat baik di kawasan ini. Krisis keuangan 2008 mengubah konfigurasi kekuatan global. Sementara sebelumnya lokus kekuatan politik dan ekonomi ada di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, sekarang berayun ke China, India, negara-negara Asia Tenggara, dan kawasan Asia Pasifik. Di bawah arsitektur global yang baru, negara-negara Asia melanjutkan demokratisasinya, salah satunya ditandai dengan meningkatnya tren kepemimpinan perempuan, di tingkat nasional, lokal dan akar rumput. Kepemimpinan dalam pengertian ini mengacu pada tidak hanya wanita yang memegang posisi politik resmi, tapi juga wanita yang menjadi pemimpin dalam kehidupan sehari-hari, dalam keluarga dan masyarakat.

Di luar perkembangan positif ini, kita menyaksikan lebih banyak tantangan yang dihadapi wanita di Asia Abad 21. Beberapa diantaranya adalah: konflik sosial antar negara dimana perempuan dan anak sering menjadi korban, meningkatnya ancaman terorisme dan radikalisme, diskriminasi terhadap perempuan atas nama agama dan moralitas, feminisasi kemiskinan, kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, meningkatnya risiko perubahan iklim , adaptasi perempuan / laki-laki / anak terhadap perubahan keluarga akibat urbanisasi Asia, meningkatnya masalah kesehatan reproduksi, dan meningkatnya kasus perdagangan perempuan sebagai konsekuensi kebebasan bergerak di bawah ASEAN Economic Community (AEC), dan tantangan untuk mendapatkan keuntungan dari sains, teknologi dan doa (IMS). Secara normatif, pemimpin perempuan (internasional, nasional, lokal) yang terpilih dalam demokratisasi dua puluh Asia abad pertama diharapkan menyadari memiliki perspektif gender untuk mengatasi tantangan kontemporer tersebut.

Kegiatan ini pun bertujuan Untuk memahami fitur kepemimpinan perempuan dan demokratisasi di abad ke-21 Asia. Untuk memahami konsep demokratisasi dari perspektif perempuan untuk membedakannya dari perspektif kelembagaan demokratisasi. Mengumpulkan pengalaman empiris kepemimpinan perempuan dan demokratisasi di Asia Abad 21 dari berbagai negara. Untuk memahami isu-isu umum perlu ditangani oleh pemimpin perempuan di Asia abad ke-21. Merumuskan strategi untuk memastikan pemimpin perempuan memiliki perspektif dan kebijakan gender.

Pada titik ini, ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab untuk mengungkapkan keadaan seni kepemimpinan dan demokratisasi wanita saat ini di abad ke-21 Asia:
1. Apa ciri kepemimpinan perempuan (pemimpin perempuan dalam posisi politik resmi, dan juga pemimpin wanita dalam kehidupan sehari-hari) yang muncul dalam demokratisasi di Asia abad ke-21?
2. Berdasarkan pengalaman dan pengetahuan mereka, apakah demokratisasi menurut perempuan di Asia?
3. Isu inti apa yang harus dihadapi oleh para pemimpin perempuan di seluruh negara di Asia?
4. Apa strategi untuk menumbuhkan kebijakan responsif gender?
Dari beberapa sub tema tersebut, penulis berkesempatan menjadi pembicara (presenter) dengan mengangkat Democratization of Women Educated Toward Family Change  in the 21st Century of Asia, yang menjaelaskan demokratisasi perempuan terdidik (baca: berpendidikan) dalam perannya, pengaruhnya terhadap perubahan keluarga di Abad 21 Asia sebuah dedikasi untuk keluarga dan anak-anak dari calon ibu yang mengikhtiarkan yang terbaik karena mendidik anak dimulai sejak dalam kandungan.

Hari ini apa kontribusimu untuk Indonesia? Jika terlalu berat, apa kontribusimu untuk keluarga? Baiklah yang lebih sederhana, apa kontribusimu untuk diri sendiri? Hanya sebuah pertanyaan memang benar, apakah sahabat ingat tentang Albert Einsten? Ya, seseorang yang sangat menginspirasi, seseorang yang pernah berkata,"Lebih dari seratus kali dalam sehari saya mengingatkan diri saya, bahwa saya karena hasil kerja keras orang lain, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati, maka saya harus bekerja untuk memberikan sesuatu yang sebanding dengan yang telah dan yang masih saya terima hingga hari ini". 

Lalu bagaimana denganmu? Apakah sahabat sempat terpikir atau sama sekali tidak terpikirkan dan yang ada adalah "yang penting saya senang saya bahagia saya bebas melakukan apa yang saya suka" benarkah? Dan saya berharap tidak begitu.

Tentang apapun dan bagaimanapun acapkali kita mendengar sesuatu yang besar dimulai dari hal yang kecil atau seribu langkah dimulai dengan langkah pertama. Iya benar, sejatinya segalanya bermula dari hal-hal kecil dan mungkin sepele tapi tidak kita pedulikan. Benar, semua orang memiliki mimpi-mimpi, tapi tidak semua orang merawat mimpi-mimpinya.

"Cobalah untuk tidak  hanya berusaha menjadi orang sukses, tapi berusahalah untuk menjadi orang bernilai," itu kata Einsten. Kita memiliki mimpi-mimpi dengan orientasi mutlak 'sukses' sekarang mari kita tambahkan, selain 'sukses' tetapi juga 'bernilai', dan tentunya dimulai dari diri sendiri. 

Sahabat memiliki mimpi, lalu apakah sahabat merawatnya? Kontribusi untuk diri sendiri adalah menjadi orang atau sesuatu yang bernilai dan merawat apa-apa yang telah ditetapkan menjadi mimpi-mimpi besar tentunya. Bermimpilah setinggi-tingginya, tidak ada yang salah dengan mimpimu hanya saja kamu harus merawatnya dengan mengikhtiarkannya.

Baca Juga Tips Menulis Puisi




Friday, January 12, 2018

Suka Bahasa dan Sastra? "LOKER Badan Bahasa Kemdikbud 2018"

Pengumuman Lowongan Tenaga Teknis Pengolah Data Kebahasaan-Kesastraan, Tenaga Teknis Pengelola Media Sosial, dan Pendesain Grafis

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA
PENGUMUMAN LOWONGAN
TENAGA TEKNIS PENGOLAH DATA KEBAHASAAN-KESASTRAAN
TENAGA TEKNIS PENGELOLA MEDIA SOSIAL (FACEBOOK, TWITTER, INSTAGRAM, LAMAN)
DAN PENDESAIN GRAFIS
 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa memberikan kesempatan kepada Anda, anak-anak muda yang kreatif, untuk bergabung di Bagian Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat sebagai tenaga teknis pengolah data kebahasaan dan kesastraan, tenaga teknis pengelola media sosial, dan pendesain grafis untuk melaksanakan berbagai kegiatan kebahasaan dan kesastraan selama tahun 2018.
Kami memerlukan orang-orang yang jujur, rajin, cakap, dan terampil untuk mengisi tempat yang disediakan, yaitu tiga orang untuk tenaga teknis pengolah data kebahasaan dan kesastraan, satu orang untuk tenaga teknis pengelola media sosial, dan satu orang untuk pendesain grafis dengan syarat sebagai berikut.

A. RUANG LINGKUP PEKERJAAN 
TENAGA TEKNIS PENGOLAH DATA KEBAHASAAN-KESASTRAAN
1.      Melakukan pengumpulan dan penyeleksian data dari berbagai sumber kegiatan
2.      Melakukan verifikasi data
3.      Mengolah data ke dalam berbagai bentuk tayangan (tabel, diagram, infografik, dsb.)
4.      Menyiapkan data untuk keperluan berbagai kegiatan
5.      Membuat laporan kegiatan
6.      Membuat laporan bulanan atas kinerja yang telah dilakukan
7.      Membantu pelaksanaan tugas lain yang berkaitan dengan lingkup kerja Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

TENAGA TEKNIS PENGELOLA MEDIA SOSIAL
1.     Membuat artikel tulisan dalam bahasa Indonesia yang baik
2.     Melakukan peliputan
3.     Merancang konten yang baik
4.     Memutakhirkan konten dan mencermati tren yang berkembang di masyarakat (warganet)
5.     Mengunggah konten pada jam-jam terbaik (prime time)
6.     Merenspons setiap pertanyaan, komentar, dan keluhan warganet dengan baik
7.     Membentuk pola komunikasi antarpersona yang baik dengan warganet
8.     Mengecek dan melakukan perbaikan konten
9.     Membuat laporan kegiatan
10.  Membuat laporan bulanan atas kinerja yang telah dilakukan
11.  Membantu pelaksanaan tugas lain yang berkaitan dengan lingkup kerja Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

PENDESAIN GRAFIS
1.  Membuat desain yang kreatif dan menarik
2.  Membuat materi promosi, seperti spanduk, selebaran (flyer), lembaran lepas (leaflet), brosur, poster, kain rentang (backdrop), backwall, buklet, tabloid, majalah, kalender, stiker, dan sebagainya
3.  Membuat konsep desain dan menuangkannya ke dalam karya visual
4.  Membuat kerja desain (artwork) sesuai dengan arahan/permintaan
5.  Membuat desain sampul dan atak (layout) buku
6.  Membuat laporan bulanan atas kinerja yang telah dilakukan
7.  Membantu pelaksanaan tugas lain yang terkait dengan lingkup kerja Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

B. KUALIFIKASI YANG DISYARATKAN
TENAGA TEKNIS PENGOLAH DATA KEBAHASAAN-KESASTRAAN
1.      Bukan PNS atau anggota TNI/POLRI
2.      Mampu berbahasa Indonesia dengan baik
3.      Pendidikan minimal S-1 semua jurusan (diutamakan jurusan komunikasi atau bahasa dan sastra)
4.      Menguasai dengan baik aplikasi MS Office
5.      Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun (lulusan baru dipersilakan)
6.      IPK minimal 3,00 (dari skala 4,00)
7.      Bersedia bekerja mulai Februari—Desember 2018
         Senin—Kamis: 07.30—16.00 
         Jumat: 07.30—16.30
8.      Jujur, mampu bekerja dengan baik, disiplin, dan sungguh-sungguh serta mempunyai komitmen dan motivasi untuk bekerja sama dalam tim
9.      Sanggup bekerja dalam tenggat waktu yang ketat
 TENAGA TEKNIS PENGELOLA MEDIA SOSIAL
1.      Bukan PNS atau anggota TNI/POLRI
2.      Mampu berbahasa Indonesia dengan baik
3.      Pendidikan minimal S-1 semua jurusan (diutamakan jurusan komunikasi atau bahasa dan sastra)
4.      Menguasai dengan baik aplikasi MS-Office
5.      Memahami penggunaan media sosial (Facebook, Twitter, Instagram, dan Youtube) dengan baik
6.      Memiliki pengalaman kerja minimal satu tahun (lulusan baru dipersilakan)
7.      IPK minimal 3,00 (dari skala 4,00)
8.      Bersedia bekerja mulai Februari—Desember 2018
         Senin—Kamis: 07.30—16.00 
         Jumat: 07.30—16.30
9.      Jujur, mampu bekerja dengan baik, disiplin, dan sungguh-sungguh serta mempunyai komitmen dan motivasi untuk bekerja sama dalam tim
10.   Sanggup bekerja dalam tenggat waktu yang ketat
 PENDESAIN GRAFIS
1.   Bukan PNS atau anggota TNI/POLRI.
2.   Pendidikan minimal D-3 jurusan desain grafis atau desain komunikasi visual.
3.   Kreatif dan inovatif.
4.   Menguasai dengan baik aplikasi desain (Adobe Illustrator, Photoshop, Indesign). Memahami aplikasi video editing (Adobe Premiere, After Effect, Flash) akan menjadi nilai tambah.
5.   Mempunyai kemampuan seni yang baik dalam tipografi dan tata letak.
6.   Memiliki kecakapan dalam membuat infografik yang menarik
7.   Memiliki kemampuan dalam olah desain laman (web design) akan menjadi nilai tambah.
8.   IPK minimal 3,00 (dari skala 4,00).
9.   Bersedia bekerja mulai Februari—Desember 2018
       Senin—Kamis: 07.30—16.00 
       Jumat: 07.30—16.30
10.  Jujur, mampu bekerja dengan baik, disiplin, dan sungguh-sungguh serta mempunyai komitmen dan motivasi untuk bekerja sama dalam tim.
11.  Sanggup bekerja dalam tenggat waktu yang ketat.
 Anda yang berminat dan memenuhi kualifikasi tersebut dapat mengirimkan surat lamaran, daftar riwayat hidup, serta pindaian ijazah dan transkrip nilai ke: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa alamat posel:  kerjasamahumas.badanbahasa@kemdikbud.go.id dengan tajuk [nama posisi-nama pelamar].
Berkas administrasi ditunggu paling lambat tanggal 17 Januari 2018. Pendaftar yang lolos seleksi administrasi akan diumumkan di laman Badan Bahasa pada tanggal 23 Januari 2018.

Menikah di Usia Muda, Why Not?

Menikah adalah sunnah Rasul, maka bagi yang mampu adalah kewajiban untuk menunaikannya. Syaratnya pun mudah jika kamu sendiri tidak memperumit dengan syarat a, b, c dan banyak lagi. tapi tahukah kamu bagi sebagian besar perempuan di dunia, menikah adalah sesuatu yang dinantikan bahkan terkadang menjadi momok yang menakutkan.

Tidak sedikit perempuan yang membuat target kapan menikah dalam hidupnya, umumnya memilih pada usia 25 tahun. Ada yang siap menikah tapi tak kunjung belum dipertemukan dengan belahan jiwanya, ada juga yang menikmatinya seirama waktu yang terus bergulir dan ada pula yang sama-sama berjuang untuk pernikahan.

(Dokumentasi Pribadi)

Oktober 2017 tepatnya pada tanggal ke-15 di hari Minggu di depan Tuhan, Orang Tua, Keluarga tercinta, saksi dan seluruh tamu undangan betapa satu tarikan nafas terdengar seolah dinding hari bergemuruh menyeruak melepas teduh, memompa degup lebih cepat dari biasanya. Menikah itu sangat membahagiakan dan menyenangkan! yang Maha Kuasa memberi kesempatan saya melepas status single lillah di usia 22 menjelang 23 dan seseorang yang tengah halal ia meminang di usia 25. Sebelumnya tidak ada rencana atau niatan apapun untuk menikah di usia yang cukup muda atau bahkan masih muda, semua adalah skenarioNya dan pilihan yang tidak mudah untuk diputuskan disaat yang lain menikmati kebebasannya, membangun karier, dsb. Tapi yang harus diingat, menikah adalah bagian dari mimpi-mimpi yang tengah kamu raih

Manfaat/ Kelebihan 'Nikah Muda'

Huru-hara hingga desas-desus tentang 'nikah muda' terus bergulir. Memang wajar, mungkin itu karena kekhawatiran tentang masa depan. tapi, inilah fakta manfaat maupun kelebihan dari menikah di usia muda :

1. Hidup menjadi lebih mandiri, setidaknya melatih dan menuntut untuk berdikari;

2. Dijauhkan dari segala kemudharatan dan bahaya yang mengancam 'halal' dan kehormatan;

3. Menikah menegaskan bahwa cinta bukanlah permainan, persinggahan sesaat, tapi keabadian yang diperjuangkan dengan cara yang benar;

4. Menikah di usia muda mencegah atau menjauhi 'kegalauan' maybe?;

5. Dengan menikah muda, secara tidak langsung :
a. Bagi perempuan dituntut lebih dewasa dari usianya dan dapat memerankan sebagai istri pun sebagai Ibu, dengan demikian diusia muda perempuan sudah lebih terampil, pandai memanage dan memiliki waktu lebih banyak untuk belajar menjadi koki di keluarga yang masakannya dirindukan.

b. Bagi laki-laki yang sudah menikah dituntut untuk lebih mandiri, kuat dan di usia muda sudah memiliki pekerjaan karena bekerja merupakan keharusan untuk mencari nafkah, dengan menikah di usia muda laki-laki tampak lebih wibawa dan semakin bertanggung jawab.

6. Menikah diusia yang masih muda semangat masih memuncak dan bukan tidak mungkin 3-5 tahun pernikahan sudah memiliki rumah sendiri bahkan kendaraan roda 4;

7. Menikah muda memiliki waktu lebih panjang untuk menabung dan mempersiapkan kebutuhan anak dan masa depan;

8. Dengan menikah muda, ketika anak lulus kuliah orang tua masih sehat, muda dan masih bekerja sehingga dapat selalu mendampingi perkembangan buah hati di setiap momen berharganya;

9. Saat anak menikah, karena menikah muda sebagai orang tua masih tampak segar, sehat dan kuat sehingga melakoni peran sebagai ayah dan ibu semakin panjang dengan menyaksikan dan mendampingi putra dan putri meniti kehidupan;

Apa tidak ingin disaat anak lulus kuliah dan menikah, kita masih sehat dan muda? Apa mau saat anak-anak melalui hati-hari pentingnya kita sedang sakit-sakitan atau bahkan menjadi beban pikiran anak-anak karena kondisi yang tidak lagi fit sedangkan anak-anak masih butuh bimbingan? dan apakah mau ketika dalam momen-momen penting anak kita tidak bisa mendampinginya, karena sudah almarhum?


(Dokumentasi Pribadi)

Sekian tulisan ini, semoga bermanfaat dan menjadi pertimbangan bagi single lillah untuk memantapkan diri dan mempersiapkan segalanya lebih terprogram.

Kenapa Harus Menulis?












Ordinary

7 Cara untuk Ibu Hindari Stunting: Penderita Stunting Indonesia 35,6% Melebihi Batas Maksimal

Hati-hati pada stunting terutama pasangan muda! Beberapa hal yang sederhana namun sangat penting dan berpengaruh acapkali diabaik...