Pendidikan
merupakan terobosan untuk kehidupan lebih baik yang menjadi sendi perubahan. Di
era kekinian pendidikan bukan merupakan hal yang tabu dan siapapun berhak untuk
mengenyam pendidikan. Hal yang seringkali
terjadi dan harus dipahami, tidak sedikit orang tua yang menyerahkan anak-anak
secara penuh kepada guru, lembaga atau pihak sekolah. Tentu saja, hal itu
bukanlah pemahaman yang benar. Proses mendidik tidak terlepas dari Ayah dan Ibu
selaku orang tua bukan hanya guru dan pihak sekolah saja, kita pahami orang tua
memiliki andil yang sangat penting dan jauh lebih besar dalam proses
pendewasaan dan pendidikan anak. Apalagi di Era Alfa tantangan mendidik pun semakin besar, banyak hal yang dapat
mempengaruhi karakter dan kepribadian anak-anak.
Kecanggihan
teknologi tidak serta merta berdampak pada sisi positif saja atau cenderung
negatif, melainkan keduanya bisa terjadi. Maraknya kenakalan remaja, penyalahgunaan
teknologi dan degradasi moral pada anak, semata-mata bukan karena dipengaruhi
oleh lingkungan ataupun pergaulan bebas. Semua hal tersebut dapat disiasati
dengan baik begitu halnya dengan kecanggihan teknologi yang dapat dioptimalkan
dengan positif, hal itu dimulai dari keluarga sebagai denyut kehidupan pertama.
Andil Ayah dan Ibu sebagai orang tua dalam mendidik anak-anak sangat penting
dan berpengaruh besar, seperti dalam proses pembentukan karakter dan
kepribadian anak.
Andil Ayah dan Ibu
dalam Mendidik Generasi Alfa
Menyikapi
beragam lingkungan dan pergaulan yang bebas dapat disiasati dengan proses
mendidik dalam keluarga yang sehat, hal tersebut dapat dilakukan dengan
memberikan pemahaman dan pembiasan moral serta karakter yang sesuai dengan Pancasila
dan agama yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu halnya dalam
menghadapi kemajuan teknologi yang semakin canggih selain sebagai alat
penyebaran informasi yang sangat cepat dan memberi kemudahan juga tidak
dipungkiri memiliki sisi negatif yang harus disiasati, Ayah dan Ibu sebagai
orang tua selayaknya berperan penting dalam melakukan pendampingan terhadap
anak-anak dengan cara sebagai berikut :
1.
Tidak memberikan gadget secara sembarangan
Dalam
artian anak di bawah umur tidak seharusnya diberikan gadget apalagi jika digunakan untuk membuat si kecil asyik sendiri,
seperti menenangkan si kecil supaya tidak menangis dengan memberikan permainan
melalui gadget. Selain berbahaya dari
segi kesehatan juga berpengaruh terhadap tumbuh-kembang si kecil yang akan
bersikap apatis terhadap lingkungan dan melewatkan banyak hal di dunia nyata
terutama di usianya yang tidak akan terulang kembali.
2.
Melakukan Pendampingan
Penggunaan
gadget ataupun alat teknologi lainnya
berikut dengan internet, sebagai Ayah dan Ibu selayaknya melakukan
pendampingan, dimulai dengan memberikan pemahaman serta wawasan dalam
pemanfaatan teknologi dalam kehidupan serta menjelaskan hal-hal yang harus
dihindari agar tidak terkena dampak negatif.
3.
Menggunakan Gadget Secara Efektif dan Efisien
Penggunaan
gadget pun selayaknya diatur sesuai
kebutuhan, Ayah dan Ibu sebagai orang tua dapat melakukan pengaturan jadwal
penggunaan gadget sehingga tidak
mengganggu komunikasi dan kultur dalam keluarga. Tidak dipungkiri generasi Alfa saat ini seringkali sibuk sendiri
dengan gadget, sehingga mengabaikan
aktivitas yang rutin dilakukan dalam keluarga. Seperti bercengkrama, berkumpul
dengan anggota keluarga dan melakukan tugas sebagai bagian dari anggota rumah.
Jika dibiarkan dan tidak dinasehati akan berakibat pada kebiasaan yang buruk,
jika sudah menjadi kebiasaan maka akan sulit untuk merubah atau memperbaikinya.
Salah Satu Cara Jitu Mendidik dengan Memperkenalkan Internet
Kepada Anak
Kemajuan
teknologi memberikan tantangan baru dalam mendidik anak terutama bagi Ayah dan
Ibu selaku orang tua agar tetap dapat mendampingi anak-anak sehingga dapat
mengoptimalkan teknologi dengan positif dan menghindari dampak negatif yang
ditimbulkannya, sehingga sebagai orang tua selayaknya mengambil peran dengan
tepat. Dilansir dari media sosial instagram Kemdikbud menjelaskan mengenai Mengenalkan Internet Berdasarkan Usia Anak terhadap
peran orang tua, yaitu:
1.
Usia 2 s/d 6 tahun
Pada
usia ini anak tidak diperkenankan menggunakan internet sendiri, peran orang tua yakni menumbuhkan
karakter anak sejak dini sebagai pertahanan terhadap pengaruh lingkungan, mendampingi
anak agar mendapatkan pengalaman yang menyenangkan sekaligus memperkuat ikatan
emosional antara anak dan orang tua, dan memilihkan situs yang mendidik terkait
dengan kesiapan sekolah misalnya: pengenalan huruf, angka dan pengetahuan
dasar.
2.
Usia 7 s/d 12 tahun
Usia
ini anak mulai meminta kebebasan lebih banyak kepada orang tua untuk
mengeksplorasi sendiri dalam ber-internet, peran
orang tua yakni menempatkan komputer di ruang terbuka dan memasang perangkat pengamanan penggunaan
internet agar anak tetap leluasa, membuat aturan bersama mengenai waktu
penggunaan internet.
3.
Usia 13 s/d 15 tahun
Pada
usia ini anak membutuhkan lebih banyak pengalaman dan kebebasan, peran orang tua yakni mengenalkan
fungsi internet untuk membantu tugas sekolah maupun yang berkaitan dengan hobi,
menempatkan komputer di ruang terbuka
dan memasang perangkat pengamanan penggunaan internet agar anak tetap
leluasa, membuat aturan bersama mengenai waktu penggunaan internet.
4.
Usia 16 s/d 18 tahun
Usia
ini anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya, mereka mencoba mencari
informasi untuk memenuhi rasa ketertarikan dan penasarannya, peran orang tua yakni menempatkan
komputer di ruang terbuka dan memasang
perangkat pengamanan penggunaan internet agar anak tetap leluasa, membuat
aturan bersama mengenai waktu penggunaan internet secara aman dan bijak, dan memberikan
pemahaman agar anak tetap waspada terhadap keberadaan pihak yang dapat
merugikan mereka dalam penggunaan media sosial.
Menghadapi
era teknologi ini peran orang tua semakin penting dalam pendidikan, terlebih
terhadap proses dan pembentukan karakter dan kepribadian anak-anak. Ayah dan
Ibu sebagai lingkungan pertama bagi anak sekaligus pendidikan pertama dan utama
bagi anak merupakan hal yang mendasar yang menjadi sendi penguat dan perubahan
dalam kehidupan. Peran penting Ayah dan Ibu sebagai orang tua dalam proses
mendidik sekaligus sebagai lingkungan edukasi sangat didukung oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, karena upaya tersebut merupakan partisipasi yang
nyata dan kontribusi yang sangat besar dari Ayah dan Ibu dalam membantu
tercapainya Visi Pendidikan.
Hari Pendidikan? Ayah dan Ibu Generasi Alfa Lakukan ini
Hari
Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei meski bukan
tanggal merah, Hardiknas marak diperingati secara nasional di seluruh penjuru
Indonesia. Hal yang paling lumrah adalah memperingati dengan melaksanakan
upacara. Walaupun secara nasional Hari Pendidikan diperingati setiap tanggal 2
Mei, seyogianya setiap hari merupakan hari pendidikan yang setiap harinya kita
melihat anak-anak kita berhamburan mengenakan pakaian seragam sekolah sambil
menggendong tas dan mencium tangan berpamitan untuk menimba ilmu.
Memperingati
Hari Pendidikan setiap harinya Ayah dan Ibu sebagai orang tua generasi Alfa memiliki kesempatan dan banyak cara
untuk mengedukasi anak-anak, terlebih sebagai kiat-kiat menghadapi dan
menyikapi tantangan zaman mengingat waktu yang dihabiskan oleh anak di keluarga
(rumah) lebih banyak daripada di sekolah. Inilah cara yang dapat dilakukan Ayah
dan Ibu generasi Alfa dalam
mengedukasi anak-anak:
1.
Membudayakan membaca
buku sebelum tidur selain buku sekolah;
2.
Melakukan tanya-jawab
dengan anak tentang aktivitas di sekolah;
3.
Mendukung prestasi anak
dengan mengikuti ekstrakurikuler sesuai hobi;
4.
Mendampingi anak dalam
mengerjakan tugas sekaligus memberikan wawasan;
5.
Ayah dan Ibu melek
informasi pendidikan sehingga dapat menunjang perkembangan anak;
6.
Ayah dan Ibu tidak
banyak memberikan larangan, tetapi memberikan arahan dan pengetahuan kepada
anak;
8.
Meluangkan
waktu khusus bersama anak-anak untuk berbincang mengenai cita-cita, sehingga
tercipta suasana yang nyaman dan Ayah serta Ibu dapat memberikan arahan,
pendampingan bahkan memantau anak-anak dalam meraih masa depannya;
9.
Ayah
dan Ibu menjadi inspirasi untuk anak-anak dan sebagai contoh yang nyata untuk digugu dan ditiru.
Demikian hal-hal yang dapat dilakukan oleh Ayah dan
Ibu generasi Alfa, hal-hal tersebut
berawal dari hal-hal kecil yang seringkali terabaikan namun sangat berpengaruh.
Kiat-kiat dan cara jitu tersebut dapat Ayah dan Ibu biasakan kepada buah hati, sehingga Ayah dan Ibu generasi Alfa lebih siap mendampingi perkembangan
anak-anak yang disertai dengan kemajuan zaman dan teknologi. #SahabatKeluarga (Annisa Anita Dewi)
Referensi
https://www.instagram.com/sahabatkeluargakemdikbud/
Referensi Foto
No comments:
Post a Comment